Kamis, 28 Juli 2011

Kisah Sukses Pengusaha Tape

 Kabupaten Bondowoso yang terkenal dengan julukan kota tape dan terkenal hingga ke manca Negara, ternyata hingga saat ini masih digemari oleh banyak kalangan, bahkan penggemar tape Bondowoso hingga ke Singgapore dan Timur Tengah. Seperti yang diterangkan oleh Lita Lidiana, salah seorang pengusaha tape yang beramat di Desa Mengok kecamatan Pujer KabupatenBondowoso.

Lita Lidiana mengaku, bisnis tape ini cukup menjanjikan, selain cara pengolahannya cukup gampang, bahan baku singkong mudah didapat dan didukung dengan peralatan tradisional, karena untuk menjaga kwalitas, serta peminatnya cukup banyak hingga ke luar negeri.



Variasi kemasan tape yang produksi oleh Lita Lidiana ini, ada yang dikemas besek dari bambu dan kotak karton. Sedang jenis tape bakar sebelumnya dibungkus dengan daun pisang yang kemudian dikemas dengan kertas minyak.”kalau yang tape bakar ini, aromanya memang beda dengan tape biasa, sebab pembakarannya dilapisi daun pisang” kata Lita.

Harganya relatif terjangkau, seperti jenis tape bakar perbungkusnya hanya Rp.1000. sedangkan yang kemasan besek Rp.15.000 hingga Rp.20.000.dan omset penjualan setiap hari rata-rata mencapai Rp.3 juta.”rasa yang saya sajikan, ada beberapa rasa, seperti rasa strawberry, pisang, coklat dan gula kelapa” terangnya.



Namun Lita juga mengeluhkan usahanya ini, karena tidak ada dukungan dari pemerintah Kabupaten Bondowoso, bahkan hingga saat ini dirinya sama sekali tidak diperhatikan, padahal dirinya secara tidak langsung telah membantu pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan, karena setiap harinya telah mampu mempekerjakan sebanyak 20 orang.”saya sudah puluhan tahun mengelola usaha tape ini, tapi sampai sekarang sama sekali pihak pemerintah tidak ada perhatian”tegasnya.

Apalagi menjelang bulan puasa ini, permintaan tape cukup meningkat, sehingga dikwatirkan pihaknya akan kewalahan, karena tidak dukung dengan modal yang cukup.”saya sudah beberapakali mengajukan kredit lunak kepada pemerintah, agar dapat dapat meningkatkan produksi tape, tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan kepada kami” ujarnya.

Tapi anehnya, pengusaha home industri yang lainya selalu mendapat kucuran bantuan dari pemkab Bondowoso, sedangkan dirinya sama sekali tidak diperdulikan.”apa bedanya kami dengan yang lainnya yang sama-sama masyarakat Bondowoso” kesalnya. (hery masduki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar